Pages

Kamis, 26 Februari 2015

Sebait Doa dari Bawah Tanah

Hello blogger! Gue lagi iseng bukain folder foto di laptop nih dan liatin perubahan tampang gue dan temen-temen dari mulai yang pada innocent sampe akhirnya berwajah nista kayak sekarang. Eh terus masuk deh ke foto-foto liburan kita taun kemarin ke Jogjakarta, kotanya para pelajar. Sayangnya gue disana cuma sebagai seonggok daging yang mencari nasi kucing, bakpia, dan batik. Bukan benar-benar sosok yang haus akan ilmu. HAH! Skripsi aja cuma di pikirin bukan dikerjain -_-

*hiks!* balik lagi ke foto-foto disana*

Anywaaaay, gue stumbling ke foto waktu kita lagi di Tamansari! Tau kan salah satu tempat yang lagi hits banget buat prewed dll. di Jogja sana itu. Emang bagus sih tempatnya. Masuk ke dunia bawah tanah tapi nggak berasa bawah tanah! kecuali pas menuju ke tengahnya aja, secara lorong-lorong begitu tempatnya. Disitu temen gue demen banget foto biar hits katanya, dan gue juga mengakui memang pada saat itu foto disana lagi hits. Gue menolak untuk ikut berfoto dengan alasan #antimainstream. Entah itu suatu kebodohan atau apa lah, yang jelas gue nggak ikut foto, jadilah sekarang gue ga bisa sharing wajah imut gue sama kalian. Berangkat dari itu gue searching mesjid lain yang ada di bawah tanah. Eh, sebelumnya lo semua tau kan kalau konon katanya, yang di Tamansari itu adalah masjid bawah tanah? Ada juga lho ternyata di Papua!

Jadi gini, di tempat bokap gue kerja, Freeport. Selain mempekerjakan pegawai di area terbuka, juga nempatin para karyawannya di area tambang bawah tanah. Nah disitulah mereka bangun beberapa fasilitas buat para pekerjanya, termasuk tempat ibadah. Di area tambang bawah tanah, tepatnya di area tambang DOZ (kedalaman 500 meter sampe 1 km), ada mesjid sama gereja yang khusus dibangun buat para karyawan yang kerjaannya di bawah tanah. Kebayang kan gimana rasanya ibadah dibawah tanah? *gue sih enggak*. Menurut gue sih keren, disaat kita kerja "dibawah", kita tetep inget sama yang "diatas". Wih~ *ngomong apa gue*

Mesjid yang dikasih nama "Ashabul Kafhi" ini bisa nampung jamaah sampe 100 orang, dan selalu jadi tempat buat ibadah shalat jumat buat para karyawan muslim. Untuk gerejanya, bernama Oikumene, yang bisa nampung sampe 500 orang buat beribadah. Bahkan, menurut artikel yang gue baca disini, katanya pernah ada beberapa karyawan Freeport yang ngadain pernikahan di dalem gereja bawah tanah ini. Keren amat, suasananya beda!

Sayangnya, gue gak dapet kiriman foto banyak soal mesjid dan gereja bawah tanah ini.. Jadi maap yak atas foto-foto yang "seadanya" ini.






Udahan dulu yak guys, mau ibadah. *eh kok jadi riya, istigfar~ * Gak deng, mau bobo cantik dulu kek biasa, kali aja bangun-bangun udah wisuda :P

Bhay! Jangan lupa ibadahnya gais,

Senin, 23 Februari 2015

Aku = Mereka

Berdiri disini, menghadap jutaan pintu yang sedang tertutup.
Entah pintu apa itu. Cerita apa yang mereka simpan? Tanah sehijau apa yang ada disana?
Sama sekali tak tau. Hanya warna dari tiap pintu yang memojokkanku. Seolah menertawai kebimbanganku memilih. Aku pun ikut tertawa.

Untuk apa aku memilih? Kenapa tak kubuka semua pintu ini?
Atau, langsung saja kuhancurkan semua!
Apa gunanya membeda-bedakan jika diakhir semua kembali sama?
Kembali menduduki satu tujuan yang terlalu lebar sehingga tak ada fokus di sana.
Untuk apa semua ini?

Aku memutar tubuhku. Melihat pintu-pintu yang sudah kubuka.
Dengan jelas kulihat berbagai pintu itu. SAMA. Aku didalam dunia baru, dan ternyata semua sama. Aku melihat sekelilingku. Berjuta makhluk lain juga sedang memilih pintu itu. Kulihat darimana asal mereka. Pintu yang berbeda. Apa gunanya pintu-pintu ini?! Kami berdiri di titik yang sama, garis yang sama. Apa yang membedakan kami?
Pilihan. Hanya itu. Kami semua memilih antara hitam dan putih hanya untuk menuju sebuah daerah lebur yang bernama kelabu. Aku melihat makhluk sesamaku. Tak ada yang benar-benar putih dan tak ada yang benar-benar hitam. Tak peduli pilihan mereka. Aku? Sama saja seperti mereka! Hanya pilihan kami menuju titik ini yang berbeda.

Cerita perjuangan kami yang masing-masing yakin perjuangannya lebih melelahkan. Lebih beruntung. Kenapa tak ada dari mereka yang sadar bahwa ini semua sama.
Penyampaian. Penyampaian seperti apa yang mereka suka? Yang berlebihan? Yang merendah? Atau yang sesuai dengan kenyataan? Tidak… bukan yang terakhir. Takkan bisa kita bertahan dalam netral. Tapi apa benar yg berlebihan dan yang merendah lebih baik? Bukannya sama sama melelahkan?

Selasa, 17 Februari 2015

What My Brain Says About Maturity

This day.. You find that you have to be mature, but how? Maturity is not depends on how old you are, but how you face your problem, the way you think, and what your priority.

I feel lucky to have you as my rock, you made my sanity showed without kill my insane side. We all made mistake, and by the way.. the best way to live is by say sorry, not pretend that nothing happened. Start to live with other perspective, cause your not alone. One day you'll need them.

I used to think love is all about boy and girl, grow up together, watch a movie, dinner, roses, pet names and all the romantic/cheesy things. I've felt all that and guess what? Not so special! Everything is done by another human being, another couple.

Actually, I want something more original. But well, lets face it! There's nothing so original anymore. Now I see love is more than an understanding ground, an unspoken agreement between two person, a care giver, a body to lean on, a mouth to told you the truth, an eye to make you see, and a hand to guide you.

I'm growing up still, I didnt know what I see now is the right thing in ten years from now. But I'll try.. In my hardest and bestest way to keep you, to gave myself drown on your guide, to see the beauty you want me to see, to believe what you make me believe, to lean on you when 'the van' hit, to help me be better person u want me to be, the better lover you'll love more, the better wife you crave so, the better mother to your best child and the better partner for the long age u've given..

Another gate has open, another step must taken. The gate that have so many doors that'll lead you to the place you crave so much. The step that will flatter even stumble to praise what will you become. Another choice need to be made, another risks need to be faced. Oh life.. This is not even a half of what I have to face next, but so much energy you already take. No sleep could recharge what was lost, no hands could bring you back to the save place anymore. The sleep, the hands.. they're going to be something unrecognizable. Something you fear the most, something you should crave the most. No longer sleep needed, only the memory of the dream we will hold. No longer visible hands we granted, but the invisible one that awaited.

Sabtu, 14 Februari 2015

Bikin Rumah dari Limbah, Kenapa Enggak?

Hallo lagi bloger! Sorry nih kemarin gue galau abis. Masih sih sampe sekarang, tapi untuk menghilangkan rasa galau, kemarin sempet main bareng sobat-sobat brengsek dan kami yang semula adalah mahasiswa lapuk menuju kenistaan berubah wujud menjadi sosialita remaja dewasa kota Bandung dan berkeliling ke berbagai lokasi kuliner yang *ekhem* agak berlebihan untuk kantong anak kuliah. Dasar emang anak kos, yang kalau makan sushi aja udah berasa kaya raya

Tapi nyatanya dibawa ke tempat-tempat kayak gitu nggak menghilangkan rasa galau gue tuh! Malah bikin makin pusing sama perduitan bulan ini. Untung cuma 28 hari. Lagian gue heran, kuantitas makanan yang dihidangkan itu nggak sesuai sm kuantitas rupiah yang dikeluarin sama gue dan temen-temen gue! Sosis segede es potong aja bisa sampe 80ribuan! Kalau ditotal nih, pengeluaran gue dalam “1 Hari Misi Penghapusan Rasa Galau” itu hampir setara sama cost makan gue selama 2 minggu! Aaaah dunia.

Berhubung makan di tempat yg semi elit gitu, topik obrolan nggak bisa dong biasa aja. Gengsi lah gue sama temen-temen kalau pembahasannya cuma seputar dunia kuliah. Masuk lah kita ke pembahasan-pembahasan yang selayaknya dibahas sosialita muda, berawal dari berbagai trend fashion dan high class brand yang diagungkan sama sosialita sungguhan sampai sukses 100% bikin gue bete bin ngantuk, pindahlah topik pembahasan kita ke peperangan organisasi penting di Indonesia. Karena sebenernya nggak terlalu keotakan, pembahasan itu malah bikin pusing dan mual temen-temen gue yang lain.

Eh ternyata darisitu terus nyambung deh ke dunia pertambangan. Gue dong kena sorot sama temen-temen gue karena bokap yang kerja di bidang itu. Banyak nanya lah mereka! Yang paling menarik (mungkin karena gue emang sedikit banyak tertarik sama dunia pertambangan) adalah pertanyaan temen gue tentang limbah pertambangan yang ternyata juga belum pernah gue bahas di blog kesayangan iniii…

Okay, kita to the point aja ya! Permasalahan utama yang lumayan sering dihadapi perusahaan tambang kayak Freeport adalah limbah dari proses pertambangan itu yang kalau nama kerennya sih tailing. Dimana-mana terutama media sosial sering banget bahas hal ini dan mostly sih menjurus ke negatif yang pada kenyataannya belum jelas benar atau nggak. Tapi nggak sedikit juga loh yang udah tau kalau dari tailing ini kita bisa bikin beberapa hal yang bermanfaat, contohnya: buat bangun rumah! Jadi ceritanya, gue nggak sengaja stumbling tentang teknologi yang ada di Cina. Dengan bahan utama campuran konstruksi tanah dan limbah industri (a.k.a si tailing ini) pembangunannya juga nggak pake tenaga manusia. Tapi  di print pake print 3D dan gossipnya cuma perlu beberapa jam aja sampai berbentuk rumah.

(baca lengkapnya di http://koran.tempo.co/konten/2015/01/21/362735/Mencetak-Apartemen-dengan-Printer-3D )


Tailing:



Ini apartment yang pake tailing sebagai salah satu material bangunan dan dicetak pake printer 3D. (Itu printernya segede apa yak -_- )



Tuhkaaan… kalau kita pintar ngolah dan kreatif, hal yang nggak mungkin itu bisa jadi mungkin! Jadi sebaiknya kita juga jangan terlalu cepet ngambil pandangan negatif tentang suatu hal. Coba liat dari sisi lainnya, ternyata ada juga kan sisi positif darisitu, Daaaan dari total seharian yang gue abisin sm temen-temen gue saat jadi sosialita remaja dewasa ngedadak  itu, hanya dipembahasan inilah yang bisa bikin gue dengan enak tenang dan nyaman nggak mikirnin ke galauan. Hmmh… segitu aja dulu deh. Gue mau ngorek sampah lain, kali aja bisa menghilangkan ke galauan gue dengan mutlak. Babay blogger!

Rabu, 11 Februari 2015

AM I THAT UNIMPORTANT?

I supposed not to know this, to not know whats going to happen.
The days is still not come yet, but it's only a matter of hour. No one tell me yet.. Confirmed! Say somethin, anything.. I'd say that I'd better didnt know the rumor. But then, can I accept what will happen with an open mind later?
There's one question that always nagging at the back of my brain, "AM I THAT UNIMPORTANT?" Or I am too important so they postponed my knowledge?

If this rumor is true..
How come she do that to me while she's the one who saw me fall those years ago?
How come she do that to me while all she do is find the help to get me better?
How come she do that to me while she resent the same action made by him?

Or she think..
Because I no longer live with her daily?
Because I've finally accepting my situation?

Why she be blinded by her only child that she constantly saw? Why she become this selfish? Or am I the selfish one?

Does she forget how it felt to be betrayed? To be lied to?

Now I kept saying this mantra to myself, only to myself:

"Don’t destroy yourself over somebody else’s foolishness. I know they betrayed you. I know they lied on you. I know they talked behind your back and told all of your business. I know they hurt you to the core. I know they turned their back on you. I know they cheated on you. I know they mislead you. I know, I KNOW. In spite of it all, you have to know that you are worth more than what they dished out to you. You will survive! You will make it through! Remember who YOU are and know YOUR self-worth!"

Why did I have to live my life obsessed with these kinds of concerns, this constant attempt to control the most uncertain of outcomes, my own effect on someone else's mind?

Senin, 09 Februari 2015

#AntiMainstream Cancer Day 2

Gilaak! Engga ada abisnya emang kalo bahas soal ini! gue lagi ketagihan banget dan pengen tau sangat banyak soal HIV/Aids. Jadi ceritanya gue malah keasikan sm cerita dan foto yang gue dapet dari ke kepoan itu, sayang dong klo ngga di share? ngga apa-apa ya gue jadi orang yang concern sama penyakit ini.

Jadi gini, gue baca di internet, daerah yang terbanyak terinfeksi virus ini adalah Jawa Timur. Tapi kayanya masyarakat pada umumnya masih ngira yang terbanyak itu Papua. Kenapa gue bisa bilang gini? Sebenernya iseng-iseng aja nanya sama temen-temen dan dedek-dedek junior di kampus dan begitulah hasilnya. Kalau menurut ke-sok tauan gue sih ini dikarenakan total penduduk yang ada di Papua itu ngga sebesar penduduk di daerah lain. Tapi itu gue nya aja yang sok tau yaa! kalau ada yang bisa jawab dengan benar dan sesuai dengan nalar dan logika ditunggu banget komentarnya.

Berhubung yang disorot terus-terusan adalah Papua, kota kesayangan gue, rasa penasaran makin membuncah tulus keluar dari dasar hati yang paling dalam. Gimana sih sebenernya penyuluhan yang ada disana? Dan karena gue suka sok-sok an jadi detektif, berasa kurang puas dong kalo cuma tau dari internet aja. Disini lah gue merasa beruntung punya bokap yang kerja di daerah Papua! Gue ambil telpon dan langsung dial bokap. Agak susah sih karna keadaan sinyal disana, tapi setidaknya cukup menyegarkan rasa haus gue akan informasi.

Foto-foto dibawah itu stok foto punya bokap gue yg diambil bulan April tahun kemarin. Seperti yang gue bilang di postingan sebelumnya, Jadi wanita tuna susila di Papua punya tempat lokalisasi khusus di area Kilo10, dan didaerah situlah adanya tempat penyuluhan itu. Ini dia beberapa fotonya....





Beberapa foto diatas ngeliatin sejumlah WTS yang lagi cek kesehatan rutin dan dikasih penyuluhan soal HIV.








Gimana? foto diatas cukup jelasin kan gimana tempat penyuluhan HIV di Mimika, Papua. Semoga dengan adanya program ini, jumlah kasus HIV di Papua gak nambah lagi. Aamiin!

Sabtu, 07 Februari 2015

#AntiMainstream Cancer Day

4 Februari kemaren kan Hari Kanker Sedunia. Pasti udah banyak lah yang ceritain tentang kanker itu gimana. Lagi pengen bahas yang lain nih.. Kalau bahas HIV & AIDS boleh kan ?! Ehehee... Soalnya baru kemarin-kemarin ini, ada salah satu orang yang gue kenal, eh ternyata dia perutnya "ngisi", tapi sayang doi blm nikah. Kalo dipikir-pikir sekarang  free sex udah jadi penyakit masyarakat yang biasa banget kali ya.. Kebanyakan contoh kasus :|

Selain langgar norma agama, masih banyaaak hal negatif dari freesex, yang paling serem sih ya itu, HIV-AIDS. Sayangnya sekarang kasus HIV AIDS udah banyak ditemuinnya di Indonesia, udah banyak orang yang kejangkit sama virus ini. Yang teranyar sih kemarin-kemarin gue baca berita tentang penyebaran HIV AIDS di Papua, malah seremnya sih katanya "Akibat HIV, Suku Asli Papua Terancam Punah". Hah? segitu parahnya kah?



(baca beritanya disini: http://m.metrotvnews.com/read/2015/01/29/351321)


Menurut berita diatas sih katanya penyebab nyebarnya virus ini gara-gara dua hal, minuman keras dan freesex. Gara-gara miras, mereka mabok kan tuh, terus jadi deh freesex. Ironisnya, sekarang virus HIV disana udah nyebar ke pihak ketiga, yaitu ibu dan anaknya! :(

Mestinya sih dibanyakin tuh langkah-langkah pencegahan HIV disana. Dari mulai nyebarin informasi tentang HIV, sampe penyuluhan yang khusus bahas bahaya HIV.

Syukurnya, kalau di daerah Kab. Mimika sih udah ada program yang khusus ngurusin tentang pencegahan dan pengendalian virus HIV & AIDS yang udah berjalan dari tahun 1996-an. Programnya ini lebih ke ngasih penyuluhan dan konseling ke orang dewasa dan remaja di Mimika tentang pentingnya pake "pengaman" supaya terhindar dari HIV, terus pentingnya jaga kesehatan dan yang utama dari yang paling utama adalah pentingnya menjaga kesetiaan (ha!).

Gue sih pernah denger katanya kalo para wanita tuna susila disana udah ditempatin di lokasi khusus, yang nama daerahnya tuh Kilo10. Nah disanalah adanya tempat penyuluhan anti HIV itu. Jadi, para WTS yang bermukim didaerah situ diwajibkan buat cek rutin tentang kesehatan mereka. Sehingga, sekalinya ada yang terjangkit HIV, langsung bisa ditangani dan enggak nyebar kemana-mana. Bantu banget kan!

Bokap gue juga suka cerita tentang peran PT Freeport Indonesia di program penyuluhan ini sampe sekarang. Saking seriusnya program penyuluhan ini, PTFI selalu melatih staf-nya yang akan 'terjun' langsung ke masyarakat supaya bisa benar-benar membantu mereka yang membutuhkan.

Menurut gue sih program kayak gini ampuh banget buat upaya pencegahan HIV, apalagi sekarang kasus HIV lagi gencar-gencarnya. Sebenernya saat ini udah susah kalau bahasanya cuma "Nggak boleh freesex" atau "say no to narkoba" kenapa ngga bener-bener penyuluhan di setiap kota atau sekolah dan diliatin seperti apa sih akibat-akibat fatal dari dua hal yang dianggap paling negatif itu.


Udah ah, pusing pala princess, mau syare lagi. BHAY!


Eh iya, selamat hari kanker sedunia, ayo terapkan pola hidup sehat! ( maaf telatnya kebangetan (._.) )