Pages

Rabu, 25 Juni 2014

Sensasi Nonton 4D

Kali ini gw mau share cerita tapi rada norak dikit gapapa ya? :p

Kemaren malem, gw nemenin mba Puspa nonton Transformer. Berempat, sama calon kakak ipar dan temennya. Sebenernya bukan penikmat film tipe 'serius' gitu sih, tapi karena lagi suntuk + ditraktir + kebetulan calon kakak ipar bawa temen jadinya gw nggak kayak nyamuk yaa nggak nolak lah hihi.

Nggak tanggung-tanggung, ditraktirnya yang 4D. Calon kakak ipar lagi ada rejeki lebih katanya. Alhamdulillaaah...semoga terus ditambahin rejekinya kakak! 


Dan di sinilah kenorakan dimulai...

Kita berempat ternyata belum pernah ada yang ngerasain nonton 4D. Kalo yang 3D sih pernah lah....walaupun kartun hahahaha. Jadi, kemaren adalah pengalaman pertama kita nonton 4D.

Sama kayak nonton 3D, kita dikasih kaca mata khusus buat dipakai selama nonton. Ternyata, studio buat 4D ini beda sama yang lain. Kursinya dirancang per 4 kursi gitu. Nggak langsung 6-10-6 kayak studio biasa. Pas banget berarti kita kemaren berempat. Hihi.

Sebelum film asli dimulai, kita kayak disuguhin 'teaser' tentang nonton 4D. Ada sebuah video yang diputer dan penonton dikenalin sama efek-efek keren 4Dnya: kursi yang bisa gerak, sedikit cipratan air, sampe harum bunga waktu ada adegan kupu-kupu terbang (eh atau yang harum ini gw doang yang nyium ya? Kata Mba Puspa dia nggak ngerasa...)


 Gw nggak akan ngereview filmnya karena sesungguhnya nggak paham sama jalan ceritanya. Nggak ngikutin film yang sebelum-sebelumnya juga. Cuma tau ada Optimus Prime sama Bumble Bee doang. Liat lapak sebelah aja ya kalo mau tau reviewnya :p

Eniwei, nonton Transformer secara 4D ternyata seru BANGET. Yang ada gw sama Mba Puspa malah cekikikan heboh sendiri ngerasain efek-efeknya. Waktu ada adegan kejar-kejaran pake mobil, kursi ikutan gerak berasa kita lagi di dalem mobil. Waktu ada adegan berantem atau ada api (bukan Avatar! :p), kita ngerasain kayak ada sesuatu berbunyi 'Pssst' dan ngerasa sedikit dingin. Mungkin ini efek air itu ya? Tapi nggak bikin basah kuyup kayak bayangan gw selama ini hahahaha.

Yang paling bikin kaget adalah waktu adegan di dalem pesawat musuh. Salah satu manusia diculik dan dia berusaha kabur. Sayangnya dia ketangkep sama robot entah apa yang ngejulurin lidahnya ke kaki manusia itu. Terus kaki gw juga berasa lagi dililitin, ada efek dari bagian bawah kursi juga ternyata hiiiii!

Waktu adegan berantem juga kadang kita ikut ngerasain. Bukan dibantingnya (amit-amit), tapi pas ditendang. Kayak ada sesuatu yang nendang dari belakang. Nggak kenceng sih tapi cukup bikin gw sama Mba Puspa malah ketawa-tawa :)).


Meski di tengah gw mulai ngerasa bosen, film Transformer ini cocok ditonton secara 4D. Banyak efek yang bisa dimainin, pengambilan gambarnya juga bisa bikin kita berasa ikutan naik, turun, terbang, dan semacam itu. Beberapa menit awal gw sempet rada mual karena perut rasanya dikocok-kocok banget. Tapi untungnya masih baik-baik aja kok sampe film beres.

Eniwei,  buat nonton film secara 4D ternyata ada aturan tersendiri. Beberapa yang gw inget di antaranya tinggi minimal 100 cm, nggak punya penyakit parah terutama kayak sakit jantung, nggak bawa makanan dan minuman ke kursi (karena takut malah ngotorin kali ya pas kursinya gerak), dan disarankan ke toilet dulu sebelum nonton. Satu lagi: berat badan maksimal 120 kg! Inget banget gw kemaren temennya calon kakak ipar (oh ya, sebut saja namanya Mas G) tiba-tiba nanya berat badan gw. Ternyata doi cuma mau nunjukkin aturan-aturan nonton 4D itu :""))))



Sebulan sekali atau bahkan setaun sekali, bolehlah nonton 4D. Apalagi kalo ditraktir. Saran gw, liat dulu aja filmnya kayak gimana. Kalau yang kira-kira banyak adegan seru (biasanya film action atau petualangan yang mendebarkan gitu) berarti nggak rugi nonton 4D. Tapi kalo filmnya kira-kira bakal adem ayem nggak ada adegan balapan, lari, jatuh, berantem, atau yang ekstrim lainnya, coba pikir-pikir dulu sebelum nonton.

Happy watching!

<3

*all pictures taken from Google ;)

Senin, 23 Juni 2014

Mengenal @LPMAK_Official

Hari ini gw pengen cerita tentang LPMAK. Ada yang udah pernah denger namanya?

Buat yang cukup kenal Freeport, nama LPMAK mungkin udah nggak asing lagi. Mereka adalah lembaga nonprofit yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia (PTFI). LPMAK sendiri singkatan dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro.

Sesuai namanya, lembaga ini secara umum bertujuan mengembangkan masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasional Freeport. Pengembangannya di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, termasuk juga kemitraan adat, agama, dan program khusus lainnya.

Ini salah satu sekolahnya (Foto: lpmak.org)

Salah satu bidang yang udah mulai banyak diberitain adalah pendidikan. Seperti yang dimuat di Suluh Papua, peningkatan kualitas pendidikan memang jadi prioritasnya LPMAK. Tahun ini, mereka masih akan melanjutkan program pemberian beasiswa untuk anak-anak asli suku Amungme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya. Fokusnya lebih ke anak-anak usia TK dan SD yang nantinya ditempatkan di asrama dan sekolah Taruna Papua dan Salus Populi di Timika dengan jumlah sekitar 150 anak.

Menerima sumbangan buku (Foto: lpmak.org)

Sayangnya untuk 2015, alokasi dana kemitraan yang diterima LPMAK diprediksi bakal berkurang drastis. Gw belum tau jmlah pastinya, tapi yang jelas inilah salah satu akibat adanya larangan ekspor mineral. Masih inget kan tentang UU Minerba? Yang mewajibkan pengusaha tambang bikin smelter dan nggak bisa lagi ngirim konsentrat emas dan tembaga ke luar negeri.

Di salah satu berita, pengurus LPMAK mengakui besarnya dana kemitraan yang diterima LPMAK bergantung sama besarnya produksi yang dihasilkan Freeport. Kalau produksi Freeport menurun, dana yang diterima LPMAK juga mengecil. Nggak cuma pendidikan, bidang lain juga bakal kena dampak dari penurunan dana kemitraan ini misalnya kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Contoh bidang kesehatannya, subsidi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika ikut berkurang. Padahal rumah sakit itu selama ini ngasih pelayanan gratis buat tujuh suku asli di Mimika.

Tanpa banyak publikasi, keberadaan LPMAK sedikit banyak udah membantu memajukan Mimika. Dan di balik LPMAK, ada Freeport sebagai penyedia dana. Maka gw berhaaarap banget, bakal ada kebijakan baru tentang ekspor mineral ini. Jangan nunggu keburu masalahnya semakin besar dan bisa berujung sama hal-hal yang nggak kita semua inginkan. Masalah ekspor mineral nggak cuma tentang bisnis, tapi juga tentang efek domino buat orang-orang yang berkaitan sama industri tambangnya baik secara langsung maupun nggak langsung.
Pendidikan, jalan meraih masa depan (Foto: lpmak.org)

Oh iya kalau mau kenalan lebih lanjut sama LPMAK, bisa dikepoin di sini :)

Cheers!

<3

Sumber info:
1.
2.
3.


Kamis, 19 Juni 2014

Freeport Bayar Kenaikan Royalti

Beberapa minggu kemaren, dunia tambang diramaikan sama berita tentang kenaikan royalti buat industri tambang asing. Nggak usah dikait-kaitin sama capres aja isu ini udah rame apalagi kalo dimanfaatin buat politik hahaha.

Eniwei, salah satu perusahaan tambang yang kayaknya sering disorot berita adalah Freeport Indonesia. Sayangnya, mayoritas berita juga yang jelek-jelek. Padahal, mereka udah baaanyak ngasih ke Indonesia. Nggak cuma yang berupa duit, tapi juga yang jarang diketahui orang kayak ngasih beasiswa, pengembangan masyarakat sekitar, dll.

Tentang kenaikan royalti sendiri, gw sempet ngikutin proses renegosiasi kontraknya. Sebagai perusahaan yang taat aturan (wajib dicontoh perusahaan lain nih, asing maupun nggak!), Freeport setuju menaikkan pembayaran royalti sesuai hasil renegosiasi. Ini dia beritanya yang gw kutip dari situs Majalah Tambang online:

Jakarta-TAMBANG. PT Freeport Indonesia bersama pemerintah yang diwakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menyelesaikan agenda renegosiasi kontrak. Salah satu poin renegosiasi yang dibahas adalah mengenai kenaikan royalti penjualan barang tambang.
Freeport Indonesia akhirnya bersedia menaikkan pembayaran royalti sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No.9/2012. Royalti emas menjadi 3,75%, perak menjadi 3,25%, dan royalti tembaga menjadi 4%.
Direktur Jenderal Minerba, R. Sukhyar mengatakan kesepakatan itu sudah penuh dan siap dilaksanakan. Sukhyar mengelak bila pembayaran royalti yang sudah naik itu baru bisa diterapkan pada Freeport setelah 2021, ketika izin operasi produksi Freeport kembali dilanjutkan.
“No..!!Kami sudah sepakat royalti akan dibayar selama masa kontrak berlaku, kapan itu, pendapat saya begitu MoU selesai mereka sudah wajib bayar tarif yang baru,” kata Sukhyar di Jakarta (18/6).
Namun menurut Sukhyar, PT Freeport Indonesia melakukan penawaran kepada pemerintah untuk melakukan pembayaran royalti dengan tarif baru setelah dokumen amandemen kontrak sudah ditandatangani. Kata Sukhyar, hal itu dianggap Freeport sebagai yang paling legal secara hukum.
“Ada juga yang berpendapat, begitu amandemen sudah diteken. Tapi memang yang resmi adalah setelah amandemen diteken,” kata Sukhyar.
Selain Freeport Indonesia, perusahaan pemegang kontrak karya lain yang sudah menyetujui kenaikan royalti adalah PT Vale Indonesia. Sama halnya dengan Freeport, Vale Indonesia juga mulai membayar tarif royalti baru pasca amademen kontrak diresmikan oleh pemerintah. Sementara itu, PT Newmont Nusa Tenggara hingga kini belum juga menyepakati renegosiasi termasuk kenaikan royalti.
Menurut Sukhyar, cepat atau lambat, perusahaan itu akan setuju dengan renegosiasi karena melihat pemilik KK lainnya telah selesai. “Sekarang tinggal Newmont yang belum setuju. Mereka juga masih menunggu revisi Bea Keluar.”
Sip, Freeport udah aman. Tinggal Newmont nih, gimana kabarnya ya btw? Kayaknya belakangan ini beberapa orang di timeline gw mulai ramai ngomongin #BantuMereka. Yeah, semoga ada solusi terbaik buat semuanya.

Cheers!

<3

Kampanye

Saatu atau dua pilih aku atau dia yang engkau suukaaaa~

Ada yang pernah denger lagu itu nggak? Gw bukannya pemerhati lagu dangdut, cuma kebetulan pernah denger lagu ini dinyanyiin pas lagi karaokean bareng sepupu sepupu :"")))

Sekarang ini, 'satu' atau 'dua' identik sama pasangan capres-cawapres. Sebenernya, gw lagi mulai bosen ngeliat beragam kampanye -- terselubung ataupun nggak -- di timeline. Saling muji pasangan yang didukung, dan ngejelek-jelekin pasangan lawan. 

Buat apa sih? 

Too much information malah bikin orang-orang yang nggak terlalu fanatik sama salah satu pasangan atau belum terang-terangan menentukan pilihan jadi bingung. Ada satu berita jelek, katanya beneran katanya hoax. Ada satu berita bagus, katanya beneran katanya hoax juga. Ada satu tipi yang ngebagus-bagusin terus salah satu pasangan dan ngejelekin berita tentang pasangan lainnya. 

Plis deh. 

Dari semua info kampanye yang bertebaran, gw menemukan satu video unik dari sekelompok anak muda. Kayaknya sih bukan simpatisan pasangan manapun, walau mungkin di videonya bisa sedikit keliatan mereka dukung yang mana. 

Video ini worth to watch karena menggambarkan kenyataan yang ada dengan cara yang menghibur. Silakan ditonton kalau belum liat dan jangan lupa tentukan pilihan di 9 Juli nanti!

Duuuaaa atau satu pilih dia atau aku yang engkau maaaauuuu~~~




Ketemu

Kemarin, Mba Puspa cerita abis meeting sama calon klien baru nemenin bosnya. Bukan tentang meetingnya yang penting (buat gw), tapi cerita tentang gimana tempat kerjanya Mba Puspa bisa kenalan sama calon klien itu.

Jadi kata Mba Puspa, bosnya ini cerita ke dia tentang gimana mereka bisa ditawarin meeting sama calon klien. Di suatu acara, bosnya calon klien ini ketemu (ngeliat) bosnya Mba Puspa. Mereka kenalan. Ngobrol-ngobrol sekilas. DI MUSHOLA, di tempat wudhunya. Mereka berpisah diakhiri salaman. Sejujurnya bosnya Mba Puspa nggak inget lagi mukanya kayak gimana atau apa aja yang mereka obrolin, tapi ternyata pertemuan itu begitu berkesan kayaknya buat bos calon klien jadilah dia ngajak kerja sama.

Reaksi pertama setelah denger cerita itu; Subhanallah ya! :))

Maksud gw, ternyata bener, tempat yang baik menghasilkan kejadian baik. Ketemu di mushola, menghasilkan peluang bisnis. Coba kalo waktu itu bosnya Mba Puspa nggak ke sana, belum tentu ketemu calon klien itu dan ditawarin kerja sama.

Ada lagi cerita unik tentang 'ketemu'. Ketemuan di mushola juga. Di bulan puasa malah. Yang satu abis shalat magrib, yang satu baru antri wudhu. Dua-duanya pernah menjalin cerita, tapi terpisah karena salah satunya mendadak ngilang. Pertemuan di mushola membuka pintu itu lagi. Dua-duanya menjalin cerita lagi. Tapi tetep aja terpisah lagi.

Walau yang satu akhirnya pait dan yang satu belum tau akhirnya (Mba Puspa belum cerita lagi jadinya gimana sama calon klien yang ngajakin kerja sama itu), gw percaya, di tempat yang baik kita bakal ketemunya sama orang yang baik juga.

Elo punya cerita 'ketemu' yang unik juga? Share dong, siapa tau bisa jadi ide FTV hihihi

Cheers!

<3

pict: acclaimclipart.com

Kamis, 05 Juni 2014

Menunggu Kebijakan yang Bijak

Hari ini gw baca satu berita yang cukup bikin sedih dari Newmont. Tadi di Twitternya, @NewmontID , mereka ngumumin tentang kondisinya sekarang yang menghentikan operasi tambangnya karena masih ada larangan ekspor itu. 80% karyawannya 'dalam keadaan standby' (alias dirumahkan?) dan ada pemotongan gaji mulai 6 Juni 2014.

Jauh beberapa hari sebelumnya, isu tentang PHK massal ini udah rame diomongin sama beberapa orang di timeline. Beberapa di antara mereka adalah para peserta Sustainable Mining Bootcamp, kayak program wisata tambang ke Batu Hijau gitu.

Gw belum pernah ngeliat langsung ke Batu Hijau dan sayangnya nggak ada kenalan di sana. Tapi dari cerita dan twit-twit orang-orang itu, gw jadi tau bahwa betapa penutupan suatu tambang berdampak sangat besar buat lingkungan sekitarnya. Jangan mikir sempit 'lingkungan alam' ya, di sini termasuk juga ekonomi, sosial, dan pendidikan.

 foto: Google

Oke, dari segi ekonomi, jelas, pemasukan para karyawan berkurang. Daya beli menurun. Orang-orang yang punya bisnis di sekitar mereka kayak pasar atau para tukang ojek secara nggak langsung juga ikut menurun dong penghasilannya. Apalagi kalau beberapa karyawan perantau pada balik lagi ke kampung halamannya. Bisa-bisa kawasan itu jadi sangat sepi. Kawasan mati.

Alhamdulillahnya, sejauh ini perusahaan 'tetangga'nya alias Freeport Indonesia masih dalam keadaan baik dan nggak ada isu-isu PHK. Plis..amit-amit banget jangan sampe! Soalnya kalo di sini gw ada lah beberapa kenalan yg cukup deket.. Makanya gw selalu berharap nggak ada hal buruk terjadi sama perusahaan ini.

Foto: jpnn.com
Yup, Freeport sama Newmont emang sering banget disebut kalo urusan tambang. Secara ya, ini dua perusahaan tambang besar di Indonesia. Iye, sahamnya kebanyakan milik asing, tapi kan mereka juga udah ngasih banyak buat negeri ini walau nggak melulu berbentuk uang mentah atau semacamnya.

Baru-baru ini, gw baca berita pernyataan ketua Papuan Brotherhood tentang dinamika yang sekarang lagi menimpa Freeport. Nggak jauh topiknya, masih tentang 'kebijakan' larangan ekspor dan masalah renegosiasi kontrak karya yang belum ada kesepakatan.

Ternyata, udah lima bulan Freeport nggak bisa melakukan ekspor. Selain bikin pemasukan menurun karena konsentratnya cuma bisa numpuk di gudang, keadaan ini juga berpengaruh buat masyarakat sekitar. Akses perekonomian Mimika menurun. Bahkan ketua Papuan Brotherhood nya sendiri yang bilang kalau PT FI (Freeport Indonesia) adalah dapurnya masyarakat Papua. Kalau dapurnya sampai berhenti ngebul alias beroperasi, orang-orangnya mau makan apa coba?

FYI, yang diproduksi Freeport itu KONSENTRAT ya, bukan emas batangan. Plis jangan ada yang berimajinasi lagi itu yang numpuk di gudang adalah emas-emas batangan -____-

Gw pribadi setuju banget sama pernyataan ketua Papuan Brotherhood tadi. Faktanya, yang membangun Papua khususnya Mimika memang Freeport. Sebelum mereka ada, nggak ada itu infrastruktur kayak jalan, pelabuhan, apalagi bandara. Sekarang, infrastruktur memadai, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan juga ada. Yang menikmati? Masyarakat sekitar, penduduk lokal, juga bisa ikut ngerasain. Jadi kalo mau bilang kontribusi Freeport buat Indonesia kecil banget, coba pikir-pikir lagi deh.

Demi kebaikan bersama, gw sangat berharap pemerintah pusat yang tinggal menghitung hari masa jabatannya ini bisa bijak membuat keputusan untuk ke depannya. Apa yang sering orang-orang di socmed ato pendemo bilang tentang nasionalisasi itu belum tentu bakal menguntungkan atau lebih menyejahterakan Indonesia. Kalau yang sekarang keadaannya udah baik, kenapa nggak didukung aja untuk terus maju dan bisa berkontribusi lebih banyak lagi? Yuk ah mulai bisa positive thinking! :)


"Kami sekarang ini sudah sangat akan hal itu dan saya minta pemerintah pusat dapat memberikan waktu bagi PT Freeport untuk melakukan ekspor karena semua orang dan terutama masyarakat Papua di daerah Mimika khususnya memang sangat bergantung sekali perkembangan perekonomiannya kepada Freeport ini,"
 pesan Silas.