Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Ayo Semangat, Tambang Indonesia!

Belakangan ini, timeline mulai rame sama timses para capres. Sejujurnya gw suntuk, tapi gimanapun Twitter suka ngasih inspirasi buat nyekripsi. Mau di-mute-in aja akun-akun yang ngomongin politik boleh nggak sih?

Sebagai anak tambang, gw lebih suka mengamati berita-berita tentang industri pertambangan saat ini. Apalagi isu dividen, ekspor mineral, dan semacamnya mulai rame lagi diangkat. Selalu jadi pro kontra sih kayaknya. Dan itu lebih ke pro kontra pengelolaan perusahaan tambangnya.

Banyak yang suka bilang, perusahaan tambang asing kayak Freeport di Papua dan Newmont di Nusa Tenggara baiknya dikelola sendiri aja. Dikelola Indonesia sepenuhnya, maksudnya. Supaya Indonesia makmur lah, warga sekitarnya sejahtera lah, dan 'sisi positif' lainnya. Kenapa sisi positifnya gw kasih kutip? Karena kenyataannya, kalaupun dua tambang raksasa itu beneran diambil alih dan dikelola Indonesia, belum tentu bisa 'menyejahterakan bangsa dan negara'.

Gw bukannya pesimis, hanya mencoba realistis. Gini deh, kalau pengen tambang-tambang itu dikelola Indonesia, apakah negara kita sudah punya persiapan matang? Sumber daya manusia dan teknologi misalnya. Apakah negara kita bisa menghargai SDM-SDM yang memang berkualitas karena gw sering baca banyak orang hebat yang akhirnya memilih tinggal di luar negeri karena merasa kurang dianggap sama negeri sendiri. Sedih. Mengelola perusahaan tambang itu nggak gampang loh... 

Salah satu masalah di industri tambang yang masih ramai dibicarain saat ini adalah tentang larangan ekspor mineral. Ini udah dari awal tahun sih sebenernya, tapi kayaknya orang-orang masih kurang ngeh sama dampaknya yang ternyata nggak sesimpel dugaan. 

Sejauh ini kalo gw ngobrol singkat sama Papa, Freeport di Papua masih aman. Nggak ada isu PHK besar-besaran (amit-amit jangan sampe!) dan kegiatannya masih bisa berjalan. Cuma ya itu, karena ada larangan ekspor, produksinya jadi rada numpuk karena nggak dijual. Perusahaan nggak dapet penghasilan, negara nggak dapet pemasukan.

Lebih sedihnya lagi pas denger kabar Newmont mau merumahkan sekitar 80% karyawannya. Tau segede apa Newmont dan berapa banyak perusahaannya? Kebayang nggak bakal sebanyak apa pengangguran baru kalau itu beneran terjadi?


Kalo diperlebar, dampak adanya kebijakan ekspor ini juga bakal ngaruh ke kehidupan sosial ekonomi orang-orang yang hidup atau berhubungan dengan industri tambang secara nggak langsung. Bukan karyawan. Lebih ke misalnya pemasok makanan buat karyawan tambang dan jasa transportasi di lingkungan sekitar industri tambang itu. Atau para penerima beasiswa dari perusahaan itu yang menunggu kejelasan nasibnya juga.

Salah satu bukti nyata misalnya ditwit sama Mas @ekobudiwa kemarin tentang kondisi sekitar pasar Maluk deketnya Newmont yang sekarang jadi sepi pembeli. Pada ke mana? Ya karena para pembelinya juga harus mengencangkan ikat pinggang atau bahkan meninggalkan kawasan sekitar situ. Balik ke kampung halamannya mungkin kalau para perantau. Kalau ngeliat kondisi ini, masih yakin kebijakan ekspor mineral ini memang 'bijak'? Kalau perusahaan sebesar Newmont tutup, apa kabar perusahaan-perusahaan tambang yang kecil?




Gw nggak punya kenalan di Newmont, tapi sangat berharap perusahaan ini nggak tutup dan nggak merumahkan karyawannya secara besar-besaran. Ayo dong pemerintah, bikin kebijakannya mempertimbangkan banyak pihak. Yang lebih banyak kebaikannya daripada kerugiannya. 

Nggak papa kok tambang kita dikelola pihak luar sepanjang nggak sangat merugikan negara. Toh selama ini mereka juga udah berkontribusi buat negeri ini. Malah dari segi laporan keuangan dan bayar pajak gitu-gitunya, perusahaan asing suka lebih transparan dibandingkan perusahaan dalam negeri. Sorry to say ya. Kalo ngomongin dampak sih, namanya perusahaan pasti juga punya dampak terutama ke lingkungan. Seenggaknya mereka udah melakukan aksi-aksi nyata buat meminimalisir dampaknya.

Yakin kok pertambangan Indonesia bisa tetep berjalan dan lebih maju, siapapun yang mengelolanya. Salam tambang! 

<3

*screen capture & gambar diambil dari akun @Ekobudiwa :)

2 komentar:

CHAN-G mengatakan...

Orang awam hanya tahu nasionalisasi dan royalti. Padahal dampaknya besar gitu ya

Unknown mengatakan...

Betuuulll.. dan kalopun perusahaan asing dinasionalisasi belum tentu dampaknya bisa lebih baik dari sekarang kan

Posting Komentar