Pages

Senin, 24 Maret 2014

Let YOU Go


Gimana perasaan lo kalau di tengah deadline revisi tiba-tiba ada yang ngirim email... yang sebenernya nggak diharapkan? Yes, gw baru mengalami itu dan postingan ini ditujukan khusus buat si pengirim email. Teman.

Jadi, gw sebenernya masih nggak ngerti ya kenapa lo tiba-tiba ngehubungin gw lagi. Iya, dengan status 'baru' sebagai 'teman' emang nggak ada salahnya sih saling berkirim email. Tapi isinya itu loh... Nggak tau ya gw lagi hectic gini otaknya? Sama revisian kok, bukan sama lo lagi.

Udah nggak mau bahas lagi tapi masih nanya maksud gw? Duh... padahal gw percaya lo orang yang cerdas deh! Karena postingan ini spesial buat lo, gw bahas di sini ya. Semua nama disamarkan kok (kalopun ada nama yang ketulis).

Sepanjang perjalanan dan pengamatan hidup gw, rasanya nggak ada deh cewek yang frontal banget ngomong 'lo mau nggak sama gue' ke seorang cowok yang statusnya saat itu masih 'in a relationship'. Walaupun mungkin sang cowok menyembunyikan status hubungannya. Gw udah tanya sana-sini, tanya mba Puspa dan beberapa sohib, mereka sepakat seorang cewek nggak seharusnya ngomong kayak gitu. Walau dalam konteks bercanda. Walau ke temennya sendiri. Kalau sampai itu terjadi, kemungkinannya ada dua: cewek itu sebenernya suka sama cowok itu atau dia bener-bener 'pemberani' (baca: bit**).

Menurut lo, dia termasuk yang mana?

"Kita cuma temenan kok, nggak mungkinlaah dia ada rasa gitu..."

Well, apa sih definisi 'temenan' menurut lo? Deket kayak lebih dari temen cuma kenal tapi masih bebas ngejalin hubungan sama siapapun? Segitu takutnya ya sama komitmen kalo pacaran? Pft. Gw gatel deh jadinya pengen ketemu kalian berdua dan nanya langsung ke cewek itu. Ya kalo ternyata dia beneran suka ama lo.. yaudah. Cuma bisa ketawa aja paling gw.

Sampai detik sebelum tiba-tiba email lo muncul, sesungguhnya gw udah move on. Dari kebersamaan kita dan segala hal yang bikin jungkir balik lainnya. Dan plis, nggak usah geer. Nggak mesti twit galau gw itu buat lo ya.

Satu lagi. Gw pasti, akan, dan harus menemukan yang lebih baik. Yang terbaik. Tenanglah. Terima kasih kalau masih mengkhawatirkan gw. Am really really move on and let you go far far away.

1 komentar:

Mawi Wijna mengatakan...

Sabar ya mbak, semoga Tuhan segera memberikan yang terbaik.

Posting Komentar