Pages

Minggu, 05 Januari 2014

If You (N)ever Come Back

Sampai sekarang, kadang gw suka bertanya, kenapa ya seseorang dihadirkan dalam hidup kita?

Pada dasarnya, gw adalah orang yang tau apa yang gw mau dan bakal mengejarnya. Gw suka dunia tambang, maka gw akan mempelajarinya sampai kelak bisa terjun langsung ke dalamnya. Syukur-syukur bisa ngikutin jejak Papa kerja di perusahan tempatnya mengembangkan diri sekarang.

Di sisi lain, gw juga suka nulis. Sempet bercita-cita suatu saat pengen nulis di koran nasional, tapi setelah dipikir-pikir kayaknya itu malah bisa menghilangkan rasa suka gw sama nulis. Gw ingin nulis karena suka, bukan terpaksa. Kalau kemudian tulisan gw sering bertema tentang tambang, itu salah satu usaha menggabungkan keduanya.

Gitu juga kalau gw suka sama seseorang. Tapi untuk hal yang satu ini, rasa sukanya ada dua tingkatan: sekedar suka untuk berteman, atau suka dan berharap bisa lebih dari sekedar temen. Gw juga bukan tipe orang yang bangga punya banyak mantan karena bagi gw kualitas lebih penting daripada kuantitas. Buat apa ngejalanin hubungan, bilang komitmen segala macem, kalau sebenernya lo cuma mau senengnya doang?

Maka ketika ada seseorang yang gw harapkan bisa lebih dari sekedar temenan, gw pasti akan mempertahankan rasa itu. Kecuali kalau emang kondisinya udah nggak memungkinkan lagi, misalnya dia udah punya cewek atau dia lebih suka cowok. Gw pasti bakal menghormati keputusannya. Walau pait.

Balik lagi ke pertanyaan pertama. Kenapa seseorang dihadirkan dalam hidup kita? Entah itu sebagai temen sekolah, temen kampus, tetangga, temen les, kenalan sesaat, atau mungkin pernah jadi orang yang spesial. Mungkin mereka hadir untuk memudahkan hidup kita. Untuk membahagiakan kita. Atau malah memberi kita 'pelajaran' buat jadi orang yang lebih baik lagi. Mungkin juga sekedar 'numpang lewat'? Hmm.. nggak tau deh...

Sejujurnya, gw selalu berharap, kalau udah mengikhlaskan seseorang 'pergi' dari kehidupan gw, dia nggak akan balik lagi. Nggak perlu balik lagi tepatnya. Biarlah gw menjalani hidup sekarang, lebih tenang, lebih bahagia. Biarlah luka yang udah pernah ada kering dan hilang dengan sendirinya. Bukannya belum sembuh dan malah dibikin tambah parah.

Jadi sebenernya, elo nggak usah report-repot balik lagi. Nggak usah buang waktu ketemuan ama gw, cerita panjang lebar tentang aku-mutusin-cewe-yang-kemaren-karena-nggak-mau-kehilangan-temen-kayak-kamu. Kalau pada akhirnya, elo kayak kesambet sesuatu pas ngebaik-baikin gw.

0 komentar:

Posting Komentar