Pages

Sabtu, 23 November 2013

Aku, Kamu, dan Lagu-lagu Itu

Weekend kemaren gw mengisinya dengan kondangan. Kakaknya temen SMA gw nikahan. Nggak terlalu deket sama sang kakak sih, tau tapi nggak kenal doang. Tapi lumayanlah bisa jadi ajang reunian sama geng SMA karena lumayan banyak temen gw yang dateng.

Gw dateng rada telat, pas orang-prang udah mau balik. Maklum hujan, jadi rada ribet kan ya cyin. Mana perlu touch up beberapa kali gara-gara... ya gitu deh rebek. Untung semua keribetan itu terbayar dengan banyaknya foto bareng geng hihihihi.

Dan dengan ketemu lagi sama (sebut saja) dia. Yes, my ex. Pengantin yang laki seniornya di kampus ternyata.

Singkat cerita kami sepakat ketemuan lagi besoknya. Kata dia, ada beberapa hal yang pengen diobrolin sama gw dan nggak mungkin kita ngobrol pas kondangan itu. Oke.

Dia jemput gw ke kosan. Nggak boong, gw seneng. Seneng banget malah. Tapi ya berusaha biasa aja ya. Biar nggak disangka ngarep.

Tumben-tumbennya dia bawa mobil. Dan di mobil itu dia nyetel radio. Di sinilah gw merasa teori "Kalo kita menginginkan sesuatu Semesta akan berkonspirasi membantu kita mendapatkannya" terbukti.

Begitu gw masuk, lagu pertama yang diputer di radio itu adalah "Kau dan Aku"nya Nidji. Tau kan liriknya gimana? Kau dan aku selalu untuk selamanya~... Kita ngobrol ringan sepanjang jalan, tapi sejujurnya gw lebih konsen dengerin lagu-lagu yang diputer di radio itu. Lagu ini kayak mewakilli harapan gw yang... umm..masih pengen bersama dia... kalau bisa selamanya...

Lanjut, lagu kedua. Thanks God banget itu radio nggak ada penyiarnya kayaknya, atau memang lagi maraton muterin lagu-lagu Indonesia. Lagu kedua adalah "Menunggumu" nya Peterpan & Chrisye. Ini juga seolah menggambarkan perasaan gw yang... digantung? Hahaha harus berapa lama aku menunggumuuuuu~ :(

Terussss lagu ketiga yang bikin gw... ah auk deh apa perasaannya. "Tahu Diri"nya Maudy Ayunda. Ini banget ini!!! Di saat gw udah pelan-pelan bisa move on, kenapa tiba-tiba elo dateng lagi? Kenapa elo ngajak ngobrol lagi? Kenapa elo baru minta maaf sekarang atas semuanya?

Gw nggak tau Tuhan punya rencana apa buat kita, tapi gw berharap semoga rencana itu bisa membahagiakan kita berdua.

Cheers.

Jumat, 08 November 2013

Manfaat Matoa

Halooooo!

Pagi tadi gw dapet kiriman unik dari si calon kakak ipar. Doi kerja di Freeport juga dan lagi ambil cuti. Lumayanlah biar kakak nggak galau mulu LDRan hahahhaa

Coba tebak kirimannya apa?


Buat yang belum tau, ini namanya Matoa. Salah satu buah khas Papua gitu. Tapi katanya sekarang udah bisa ditemuin juga di Maluku, Kalimantan, sama Sulawesi. 

Sejujurnya agak ragu sih waktu mau nyoba. Apalagi baunya rada mirip duren walau nggak sekuat itu. Pas digigit... TERNYATA ENAK! :D Kayak perpaduan rambutan, lengkeng, sama kelapa gitu. Manis, tapi nggak kemanisan. Airnya juga nggak banyak dan agak lengket. Bijinya sekilas kayak kurma.

Kata si calon kakak ipar, buah ini banyak banget manfaatnya. Terus kenapa cuma disisain lima Mas? :( *ditimpuk Amungme* Gw pun akhirnya gugling dan ternyata inilah manfaat Matoa:

1. Antioksidan. Menangkal radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh
2. Meringankan stress (ntar deket-deket UAS minta dibawain lagi aah~ :p)
3. Memberikan nutrisi pada kulit (mayan, bisa hemat biaya beli body lotion #eh)
4. Menangkal resiko penyakit kanker dan jantung koroner 

Semua khasiat itu berkat kandungan vitamin C dan E yang ada di dalamnya. Oya, Matoa ini ternyata ada dua jenis kalo di Papua, Matoa Kelapa sama Matoa Papeda. Bedanya lebih ke tekstur buahnya. Matoa kelapa teksturnya kenyal dan gampang lepas dari kulitnya. Kalo matoa papeda, tekstur dagingnya agak lembek dan lengket. Kayaknya yang gw makan tadi matoa papeda berarti.

Dengan khasiatnya yang wow itu, wajar kalau harga buah ini juga tinggi di pasaran. Di supermarket besar, harganya bisa Rp 20.000,00 - Rp 30.000, per kilonya. Kayu pohonnya juga ternyata berkualitas tinggi dan jadi komoditi ekspor. 


Tertarik juga nyobain Matoa?

YUK KE PAPUA!!!! :D *nabung beli tiket*

<3


Kamis, 07 November 2013

Pemain Ke-Sebelas

Rhea selalu memperhatikannya. Si pemain bernomor punggung 11, seperti pesepak bola kesukaan Rhea.

"Namanya Rio," kata Tasya sahabatnya.

Rhea ingin mendekatinya. Apalagi ia tak pernah melihat Rio dekat dengan cewek.

"Besok dia ulang tahun, kasih kado aja," saran Tasya.

Esoknya, Rhea membawa kadonya. Lengkap dengan keberanian untuk menyatakan perasaannya.

“Selamat ulang tahun Yo. Eh iya, gue Rhea. Gue..ngefans sama elo..”

“Ngefans? Suka?”

Sambil menunduk, Rhea mengangguk.

“Kadonya diterima, tapi perasaannya nggak.”

Belum sempat Rhea bertanya, Rio sudah berlari kembali ke lapangan. Menggenggam erat tangan Andre yang terus menatap Rhea tajam.
 *Diikutsertakan dalam #FF100Kata 

Minggu, 03 November 2013

Cuti Patah Hati

Hari ini, gue memutuskan untuk ngadem seharian di kosan. Selain karena menghemat pengeluaran, cuaca di luar juga lagi panas banget (dan ga ada yang ngajakin .__.). Untungnya beberapa temen juga nggak pergi ke mana-mana jadi kosan nggak sepi-sepi amat hheu.

Waktu lagi browsing ke sana kemari, gue menemukan artikel yang menarik. Judulnya, 'Cuti Patah Hati'. Ini dia kutipan beritanya :D

Vemale.com - Berani mencintai, berani patah hati. Itulah istilah yang menggambarkan kalau cinta adalah hal paling membahagiakan juga paling menyakitkan di dunia. Terkadang bagi beberapa wanita, patah hati ibarat kiamat kecil dalam kehidupan mereka. Hari-hari akan serasa berat dijalani, maunya nangis terus di kamar. Nah kalau sudah begitu, semangat dan konsentrasi kerja pasti terganggu. Kira-kira ada gak ya perusahaan yang memberi cuti patah hati?
Ternyata ada loh perusahaan yang memberikan cuti bagi karyawannya yang mengalami patah hati. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan marketing di Jepang, Hime & Company. Perusahaan marketing yang semua karyawannya adalah wanita ini menawarkan shitsuren kyuka  atau cuti patah hati. CEO Hime & Company yaitu Miki Hiradate berkata kalau karyawan perusahaan miliknya ada yang sedang patah hati tinggal menelepon dan mengucapkan shitsuren kyuka, dia akan langsung diijinkan untuk tidak bekerja hari itu. 
Menurutnya patah hati adalah sesuatu yang cukup serius. Setiap orang di dunia pasti mengalami saat saat menyedihkan itu. Miki Hiradate juga menyebutkan kalau bekerja saat hati sedang kacau akan menambah buruk hasil pekerjaan dan mengganggu mood karyawan lainnya. 
Ada yang unik di peraturan ini, karena usia akan mempengaruhi berapa lama cuti patah hati yang boleh diambil oleh setiap orang. Bagi karyawan yang berusia 24 tahun diberikan cuti patah hati sehari per tahun, namun mereka yang berusia 25 - 29 tahun dapat mengambil 2 hari per tahun. Bagi mereka yang berumur di atas 30 tahun diberikan 3 hari per tahun. CEO Hime & Company yaitu Miki Hiradate menjelaskan perbedaan cuti ini sebagai penyesuaian. Menurutnya, perempuan di usia sekitar 20 tahun dapat mencari cinta yang baru lebih cepat, tapi hal tersebut berbeda dan sulit bagi mereka yang sudah berusia lebih dari 29 tahun. 
Andai saja semua perusahaan dan sekolah menerapkan peraturan ini, mungkin akan membuat orang merasa lebih mudah untuk jatuh cinta dan mengklaim kalau dia patah hati. Tapi faktanya, jatuh pada cinta yang tepat itu tidak mudah loh ladies. Apalagi untuk bangkit dari hubungan yang gagal dan kembali melangkah maju. Jatuh cinta ga perlu buru buru untuk mengejar cuti, tapi jatuhlah pada yang tepat dan menjalaninya dengan kebahagiaan.
Beuh, Jepang emang selalu kreatif yak! Bahkan dalam hal ngurusin cuti karyawannya. Di sini paling baru ada cuti hamil sama melahirkan aja kalo buat perempuan ya.

Gue jadi kepikiran, gimana ya kalo aturan ini bisa diterapin di kuliahan? Jadi di absen ntar nggak ditulis 'A' alias absen, tapi 'CPH', alias Cuti Patah Hati. Hahahaha, bakalan sepi mulu kayaknya kelas gue! :)))))

Bener sih, orang yang baru patah hati, apalagi cewek, biasanya moodnya langsung nggak stabil. Secara ya, selama ini ada yang rutin ngasih perhatian blablabla, terus semua itu hilang gitu aja. Hmm..

Tapi gue setuju juga sih sama paragraf terakhir artikel itu. Walaupun misalnya jadi banyak pasangan yang putus-nyambung, entah orang yang sama atau beda, tapi kan cape juga. Mendingan nyari cinta yang bener-bener bisa tahan lama, syukur-syukur sampe nikah dan 'live happily ever after' ala ala di cerita dongeng. Dikasih cuti memang enak, tapi kalau cutinya gara-gara patah hati trus malah bikin keingetan mantan mulu, ya mending ditolak hehehe.

Gimana kalo cutinya, 'Cuti Mager dari Tempat Tidur' aja? Nanti gue ajuin deh.


<3

Sabtu, 02 November 2013

Ceritanya LDR

Hello! Ada yang lagi LDR-an di sini?

Hehehe, sebenernya gue udah nggak pengen ngebahas ini lagi karena pernah punya pengalaman nggak enak. Tapi tadi pagi, di Minggu yang cerah ini, salah satu temen kosan tiba-tiba nyamperin ke kamar dan curhat panjang lebar tentang cowoknya.

Jadi, temen gue ini (sebut saja Anggrek), lagi LDRan sama cowoknya. Beda kota aja sih, dan jarak tempuh kota keduanya sekitar 3-4 jam perjalanan kalo nggak macet. Berkat rasa keponya yang luar biasa, Anggrek tau kalo cowoknya lagi di kota yang sama. Lagi main sama temen-temen kampusnya katanya. Pagi ini mereka tetap berkomunikasi kayak biasa. Sayangnya, si cowok kayak nggak ada tanda-tanda pengen ngajak Anggrek ketemuan atau gimana gitu. Padahal, Anggreknya sendiri udah kangen banget BANGET sama cowoknya. Secara, sebulan lebih nggak ketemuan katanya. Biasanya mereka suka skype-an kalopun nggak bisa ketemu.

Gue saranin Anggrek buat ngomong langsung ke cowoknya kalo dia pengen ketemuan. Tapi kata Anggrek, dia takut cowoknya malah ngerasa risih atau keganggu. Nggak enak juga katanya, soalnya dia lagi sama temen-temennya.

Sayangnya kata Anggrek, kejadian kayak gini bukan yang pertama. Sejak beberapa bulan lalu, cowoknya nggak pernah lagi bilang kalo dia lagi ada di kotanya Anggrek misalnya. Kadang memang cowoknya yang ngajakin ketemuan atau Anggrek yang inisiatif. Tapi belakangan ini hubungan mereka kayak merenggang.

Sejujurnya gue suka bingung sendiri kalo ngasih saran masalah semacam ini. Mau nyaranin putus, kasian Anggreknya masih sayang ama cowok itu. Mau nyaranin nggak putus, tapi cowoknya cuek...

Dari hasil ngetwit tadi pagi, ada satu orang yang nanggepin curcolan ini. Kata dia, mending cari pengganti lah. Secara, kalo emang sayang, harusnya cowoknya bisa ngusahain ketemuan dong sesibuk apapun. Iya sih, masuk akal banget...

Sebagai mantan pejuang LDR, gue tau banget rasa kangennya Anggrek. Pengen ketemu langsung, pengen cerita apa aja, pengen makan bareng, jalan bareng, yaah...ngerti kan... Sesering-seringnya komunikasi lewat hape, tetep aja sensasinya beda. Kayak kata pepatah (lupa siapa yang ngomong), "Obat rindu yang paling mujarab ya bertemu.' Tapi kalo ternyata yang berjuangnya satu pihak aja, buat apa dipertahanin?

Sorry to say ya Dear Anggrek, kayaknya mending lo juga mulai.. ngg... nggak usah terlalu merhatiin dia lagi deh. Yaa mulai dikurang-kurangin gitu... Kan elo masih punya banyak temen yang sayang sama elo, yang mau merhatiin elo, yang siap dengerin cerita elo, siap diajak gila-gilaan bareng hehehe.

Kalo suatu saat elo baca blog ini, gue cuma mau ngasih tau, salah satu temen sekelas gue ada yang suka nanyain elo tuh... hehehehe.

Udah ah jangan sedih-sedihan lagi. :)

<3