Pages

Minggu, 26 Oktober 2014

Daftar Akun Menteri #KabinetKerja

Jadi, Indonesia udah punya jajaran menteri baru sekarang. Namanya Kabinet Kerja. Semoga sesuai sama namanya, mereka bekerja sesuai tanggung jawab masing-masing dan mampu mengemban amanah rakyat.

Nggak, gw nggak akan bahas satu per satu profilnya. Ada 34 gitu. Di sini gw mau nulis list para menteri dan akun twitternya aja. Biar kalau mau sharing apa aja sama mereka lebih gampang #akrab. Da kita mah apa atuh, rakyat biasa yang suka 'blusukan' lewat Twitter hehe. Siapa tau nanti tiba-tiba sinyal internetnya super lelet, bisa langsung mention Menkominfonya kan~

So, here they are:
1. Menteri Komunikasi dan Informasi: @rudiantara_id
2. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: @YohanaYembise
3. Menteri Kelautan dan Perikanan: @susipudjiastuti
4. Menteri Pertahanan: @Ryamizard_R
5. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: @marwan_jafar
6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah: @Puspayoga_PAS
7. Menteri Dalam Negeri: @tjahjo_kumolo
8. Menteri Perhubungan: @IgnasiusJonan
9. Menteri Kesehatan: @NilaMoeloek
10. Menteri Sosial: @KhofifahIP
11. Menteri Perdagangan: @RachmatGobel
12. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: @andrinof_a_ch
13. Menteri Agama: @lukmansaifuddin
14. Menteri Ketenagakerjaan: @hanifdhakiri
15. Menteri Pemuda dan Olahraga: @imam_nahrawi
16. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: @djalil_sofyan
17. Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah: @aniesbaswedan
18. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: @puan_maharani
19. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: @yuddychrisnadi
20. Menteri Agraria dan Tata Ruang: @ferrymbaldan
21. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: @bravonur

List ini diambil dari kultwitnya @SupirPete2 , 27 Oktober 2014. Sayang belum semua menteri punya, apalagi menteri ESDM. Padahal kalau dia punya kan enak ditanya-tanya hehe.

Btw, gw masih bingung deh ada dua 'kebudayaan' di kementrian. IMO, sebenernya 'pembangunan manusia dan kebudayaan' bisa digabung aja sih sama 'kebudayaan, pendidikan dasar, dan menengah'. Kan membangun peradaban dimulai dari pendidikan. Ya kecuali emang biar nyonyah itu dapet jabatan~ #suujon

Well, selamat buat para menteri terpilih, yang punya maupun nggak punya Twitter. Kami percaya Bapak Ibu sekalian adalah orang pilihan yang udah terbukti kinerjanya dan semoga bisa terus mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasinya. Bersama, untuk Indonesia :)




Kamis, 09 Oktober 2014

I Want You To Save Papua Too

..dengan nggak 'mengeksploitasi' orang-orangnya untuk kepentingan pribadi semata.

Dengan melihat dulu secara langsung dan lebih dekat supaya bisa tau keadaan sebenarnya. Mereka pakai koteka bukan berarti masih terbelakang. Mereka tinggal di honai bukan berarti miskin nggak mampu hidup layak. Bagi sebagian dari mereka, yang sering dianggap 'miskin dan terbelakang', kekayaan bukan berarti tinggal di rumah megah, punya kendaraan dan gadget, atau memakai baju yang up to date. Pengukurannya beda. Kalau pernah tau atau liat langsung upacara bakar batu, coba deh itung ada berapa daging dan hasil tumbuhan yang dibakar. Itu salah satu kekayaan mereka.

Dengan nggak langsung menuduh satu pihak kalau ada isu yang menyangkut Papua. Misal, menuduh Freeport sebagai penyebab kemiskinan di Papua. Emangnya satu pulau itu tanggung jawab mereka? Kata siapa mereka nggak ada kontribusinya? Main-main deh ke sekitaran jobsitenya dan liat infrastruktur yang udah mereka bangun dan bisa dinikmati masyarakat. Jalanan, sekolah, rumah sakit... belum lagi yang nggak keliatan fisiknya kayak banyak menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal, pemberian beasiswa atau dukungan buat Persipura. Kalau mau ngobrolin 'kenapa masih miskin' ya tanya ke pemerintah setempat atau pihak-pihak yang memang lebih bertanggung jawab dong :)

Dengan nggak membuat suasana keruh karena menyebarkan isu yang nggak pake data. Dengan nggak menyebarkan apapun tentang Papua Merdeka.

Mereka juga saudara kita. Mari bersama menjaga Papua, menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Merdeka!!

<3

Source: http:indonesiatimurvoice.blogdetik.com

Minggu, 05 Oktober 2014

The Story of Chicken

Semuanya berawal ketika sore yang cerah kemaren, salah satu sohib gw tetiba ngirimin Whatsapp. Isinya, capture-an profil instagram si mantan. Sekaligus minta konfirmasi, apa cewek yang di sebelahnya itu pacarnya sekarang.

Dengan mood lagi naik turun nggak jelas, gw mengiyakan. Sohib gw langsung meluncur ke profil itu dan menemukan beberapa fakta mengejutkan. Gw, untungnya masih bisa menahan diri dan menepati janji nggak akan kepo lagi.

Fakta pertama, ada foto mereka berdua bertuliskan "Happy Anniversary". Sohib gw langsung nanya doong.. emang mereka udah setaunan? Gw aja baru putus Januari kemaren yang berarti belum ada setahun. Sebelum keburu ngamuk, sohib gw langsung mengkonfirmasi bahwa mereka BARU 6 BULANan. Dih Tante, kagak tau ya maknanya 'Happy Anniversary' itu apa? Gw aja yang TOEFLnya nggak nyampe 500 ngerti kok.

Fakta kedua, di foto anniversary itu ada temennya si cewek yang mengklarifikasi apakah dia mau nikah. Eh si ceweknya juga pake nulis 'my future husband' gitu deh. Sekali lagi, sohib gw berbaik hati ngegali-gali instanya cewe itu DAAANNNN....

Ada foto itu. Foto dua tangan, yang satunya make cincin. Disertai caption tentang "how romantic he proposed her GF in the most romantic place in his hometown".

Perasaan gw gimana? Bodo amat. Udah gw apus juga capture-capturean itu.

Sedih, iya pasti ada. Tapi bukan salah sohib gw juga nemu instagram si mantan (karena mereka masih terkoneksi di FB dan gw udah tutup akun) dan akhirnya nemu semua foto itu. Mungkin memang Tuhan berusaha ngasih tau ke gw gimana dia sesungguhnya.

Gw bisa menerima perpisahan kami. Gw bisa menerima dia punya pacar baru secepat 'itu' dan mereka terlihat bahagia. Gw bisa menerima kalau ternyata hidupnya memang lebih baik sekarang dibandingkan waktu masih sama gw.

Yang bikin emosinya adalah...

Karena dia berbohong. Too much.

Waktu putus, bilangnya gara-gara mau fokus sama karir dan keluarga. Ribet kali ya dia 'ngasuh' bocah kayak gw yang belum lulus kuliah sementara dia lagi seneng-senengnya punya kehidupan baru. Faktanya, dua bulan setelah putus, langsung jadian. Dan dipublikasikan di mana-mana.

Waktu awal-awal pacaran, bilangnya nggak usah gembar-gemborin hubungan karena toh kita yang jalanin dan kita yang tau gimana-gimananya. Faktanya, sekarang sama pacar barunya, dikit-dikit bareng, dikit-dikit foto. Dulu gw aja mau publish foto dia musti minta ijin dulu. Sekarang, kejebak macet dikit aja foto alaynya udah berapa itu yang diposting sama ceweknya dan dia oke-oke aja.

Waktu tengah-tengah pacaran, dia sering nasihatin supaya gw berpakaian lebih 'tertutup'. Kalo make hijab jujur gw belum siap, jadi gw mengakalinya dengan berpakaian yang 'sopan'. Ngerti lah ya maksudnya. Sekarang, cewenya, hobi banget make tank top sama rok mini kalo mereka lagi jalan bareng. Dan sekali lagi, he's ok with that. Jakarta segitu panasnya ya Tante sampe harus obral paha sama ketek?

Waktu akhir-akhir pacaran, dia pernah cerita baru kepikiran mau nikah di atas umur 27 dengan segala teorinya. Sekarang dia bahkan belum 24 taun tapi udah ngelamar anak orang. Semoga niatnya emang bagus dan bukan karena kecelakaan atau kena pelet si Tante #eh #astajim

Dan masih banyak lagi ucapan manisnya yang nggak sesuai sama kenyataan.

Gw juga jadi inget sesuatu.

Waktu awal pedekate, gw sempet menemukan blog mantan terakhirnya. Kayaknya sih seumuran sama gw anaknya, atau beda setaun lah paling (Pacarnya yang sekarang seumuran, sama-sama orang kantoran gitu deh). Mantannya ini pernah menulis tentang betapa cupunya si mantan sampe-sampe pas mereka papasan di mal aja mantan gw keliatan menghindar dan sembunyi di belakang temennya. Di blognya, mantannya ini mengganti nama si mantan dengan 'chicken' karena dia pengecut, cuma bisa sembunyi, menghindar. Gw yang awalnya nggak percaya, sekarang sebaliknya.

Yes sist, dia emang layak dapet julukan itu: The Cupu Chicken